Pdt. Benny T. dan Ibu Novi Tambunan & Alpian H. and Bunga Hutabarat
Alpian Hutabarat. and Bunga Hutabarat
Benny Tambunan & Novi Tambunan
Bunga Roselina at Anyer Beach
Alpian Hutabarat Memimpin diskusi Sekolah Sabat
Alpian Hutabarat & Bunga Roselina Pandiangan
Banner Reatreat GMAHK Jemaat Jambrut

Rabu, 09 September 2015

Lingkungan Jakarta di Musim Kemarau dan Hujan


Air adalah berkah yang dikaruniakan Tuhan kepada umat manusia. Air menjadi unsur utama kehidupan manusia. Tubuh manusia terdiri dari 60% - 70%  air. Air dibutuhkan untuk kehidupan. Tanpa air makhluk hidup akan mati. Air dibutuhkan untuk pengobatan (air inpus). Air dibutukan untuk mengalirkan darah dalam tubuh manusia. Air dibutukan untuk pertumbuhan sel, semua makhluh hidup membutuhkan air. Air dibutuhkan untuk membersihkan kotoran yang menempel di tubuh / tangan. Air dibutuhkan untuk mencuci pakaian, mandi, memasak. Air dibutuhkan oleh tanaman / hewan untuk bertumbuh.

Tanpa air tidak akan ada kehidupan. Namun air juga bisa membinasakan. Misalnya Air Bah saat jaman Nabi Nuh, Atau air Bandang  dan Banjir yang menghanyutkan rumah dan manusia. Air juga memporak-porandakan Aceh, Tsunami dengan 200 ribu manusia meninggal.

Air yang membinasakan ini ada yang disebabkan oleh kesalahan tatakelola lingkungan, dan ada juga diluar kuasa manusia. Musibah yang disebabkan air karena tatakelola lingkungan bisa diperbaiki dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Tidak menebang pohon sembarangn, pohon-pohon yang sudah ditebang diganti dengan pohon baru. Melestarikan hutan, menghindari pembukaan lahan perkebunan dengan menebang pohon secara tidak terkendali, menghindari pembakaran hutan, lahan gambut untuk membuka lahan.

Berapa kerugian karena kekeringan di Jakarta, sampai saat ini belum ada yang tahu. Berapa biaya yang dibutuhkan kembali untuk menanam rumput, kembang, pohon yang sudah mati kering di semua taman-taman kota, di trotoar. Mungkin tidak pernah dihitung. Paling-paling nanti ada proyek lagi untuk menanam pohon dan rumput dan kembang-kembang dipinggiran jalan. Sudah pernahkah dihitung kerugian karena kekurangan air pada saat kekeringan di kota Jakarta? Termasuk kerugian masyarakat karena ketidak tersediaan air tanah? Kerusakan jalan karena penurunan permukaan tanah karena kekeringan.


Air bila dikelola dengan baik akan menjadi berkah. Hal inilah yang akan kita ulas di bawah ini, khusunya untuk kota Jakarta.


Jakarta, Saat musim kering seperti sekarang ini, rerumputan di taman-taman kota sudah kering dan mati, tanaman di pinggir-pinggir jalan dalam keadaan kering kerontang, dedaunan berguguran dalam keadaan kering dan bila ada yang membuang puntung rokok, maka daun akan terbakar dengan cepat, api akan berkobar membakar daun-daun kering dan pemohonan di sekelilingnya, karena kekurangan air. Pohon-pohon yang besar juga di pinggiran jalan sudah banyak yang daunnya mulai menguning dan kelihatan gersang.

Pada saat saya lewat di Monas, saya melihat rumput-rumputnya juga sudah kering, tentunya karena kekurangan air. Mudah-mudahan jangan sampai rumput di depan istana juga kering ya... Semua ini kan karena kurang air. Padahal air dari sungai-sungai juga masih mengalir.

Musim kemarau (kering) ini diprediksi oleh BMKG masih akan berlangsung sampai bulan Nopember 2015. Dengan demikian masih 3 bulan lagi musim kering di Jakarta. Bila kita masih menunggu air turun dari langit sampai bulan Desember, maka akan sangat memperparah keadaan Jakarta.

Permukaan tanah menjadi kering, retak, dan berdebu. Rerumputan mati kering, dan pohon-pohon juga bisa makin banyak yang mati karena kekeringan. Masyarakat juga kekurangan air bersih, karena persediaan air tanah juga semakin menipis.

Dengan kekeringan ini permukaan tanah juga turun, karena tanah menyusut, karena tidak ada butiran air bersama tanah. Hal ini juga membuat jalan bisa turun dan coran retak-retak (membuat jalan rusak.

Penyakit di musim kering juga bermunculan seperti ISPA karena menghirup debu, sukar mandi karena kekurangan air, sakit kepala yang disebabkan kekurangan air minum.

Sebaliknya, bila musim penghujan, maka akan banjir di mana-mana, dan sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Ada korban harta benda, dan juga korban jiwa, bahkan ikon kota Jakarta pun ikut terimbas kena banjir seperti Bundaran Hotel Indonesia sampai ke Istana Negara.

Apakah hal ini bisa kita kendalikan sehingga kondisi alam ini mendekati kepada keadaan yang ideal?
Tentu hal ini bisa, bilamana tatakelola lingkungan dapat kita bentuk dan rekayasa dengan baik.

Beberapa saran saya adalah sebagai berikut:
  1. Air sungai dibendung pada daerah ketinggian yang sudah diperkirakan untuk dapat mengairi kota Jakarta 
  2. Air dialirkan melalui pipa-pipa ke taman-taman kota, trotoar, pinggiran tol, taman hotel/gedung
  3. Air tidak perlu diberi obat agar layak minum, karena air ini khusus untuk menyiram dan menyejukkan kota Jakarta.
  4. Agar lebih canggih sedikit, dipasang sensor, untuk membuka kran air, bila air tanah kurang lembab, maka kran secara otomatis terbuka.  
Tentu dibutuhkan investasi yang tidak sedikit untuk itu, namun bilamana hal ini mendapat perhatian pemerintah provinsi DKI Jakarta, maka anggaran itu bisa disediakan. Bisa juga bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam pembiayaannya. Silakan disepakati bersama. Selain itu sumber dana juga bisa dari lembaga-lembaga lainnya seperti pengelola jalan tol, dan lain-lain yang membutuhkan. Peraturan juga bisa dibuat, bahwa untuk menyiram tanaman tidak diperkenankan menggunakan air bersih, atau air tanah, namun menggunakan air sungai yang sudah disediakan.

MANFAAT
  1. Menghindari intrusi air laut
  2. Tanaman bertumbuh dengan baik sehingga menghasilkan oksigen yang pening untuk pernapasan dan kehidupan.
  3. Menurunkan suhu udara/menyejukkan Jakarta
  4. Membersihkan kota Jakarta 
  5. Mengurangi polusi, karena tamanan juga menghirup Carbon Diogsida dan zat-zat lainnya yang beracun.
  6. Mengisi air tanah
  7. dan lain-lain...

SAAT MUSIM HUJAN
Saat musim hujan dapat menghindari banjir, karena air dimasukkan dalam bendungan / waduk. Air dikendalikan debitnya, sehingga Jakarta dapat terhindar dari Banjir.

Kiranya kita semakin nyaman tinggal di Jakarta, Semoga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.
M
M
,
t
a
r
a
b
a
t
u
H
n
a
i
p
l
A
.
s
r
D